MALANG KOTA – Besok (Minggu, 7/10), event musik terakbar Malang Jazz Festival di gelar. Belasan musisi nasional, internasional dan lokal telah siap untuk membawa penonton ke dunia kaum Urban.
Salah satu musisi yang bakal memeriahkan acara yakni ‘Djaduk Ferianto’ melakukan talkshow di Stasiun Kereta Api Kota Malang hari ini (6/10). Ia menjadi salah satu musisi yang mengusung unsur etnik budaya, dalam memperkenalkan musik jazz menurut Djaduk, lebih tepat dikatakan sebagai hiburan.
Ia merasa stasiun kereta api dengan ruang publiknya cukup mampu membawa musik masuk kejajarannya. “Dengan ruang musiknya, Kereta Api kedepan mungkin bisa menambah musik lain. Tidak hanya jazz, bisa folk, campur sari dan yang lainnya,” ujarnya.
Berangkat dari dunia tradisional, Djaduk berhasil bertransformasi ke musik Jazz. Hal itu berawal dari imajinasi membuat buku ‘Lahirnya Jazz Di Tanah Jawa’ yang berhubungan dengan dunia perkereta-apian.
“Saya dulu berangkat dari dunia tradisional ‘Gamelan’. Akhirnya saya bertransformasi ke Jazz, hubungannya melalui dunia perkereta-apian. Dari suara ‘Jazz Jazz Jazz Jazz’ kereta itulah lahirlah musik Jazz,” imbuhnya diselingi gelak tawa.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, pemahaman akan Jazz sudah berubah. Jazz bisa disebut juga dengan perilaku, tidak heran setiap orang memiliki itu. “Ber Jazz Sesion itu kan goting royong, hubungannya dengan perilaku. Jazz tidak hanya sekedar main di panggung. Tapi Jazz sudah masuk ke dalam kehidupan,” tandasnya.
Penasaran menantikan penampilannya di Malang Jazz Festival ? Saksikan besok di area Outdoor Hotel Hariss Kota Malang. Tak hanya Djaduk, beberapa artis papan atas lainnya pun turut memeriahkan acara ini. Di antaranya Eric Theux asal Prancis dan Kuba Skowronski asal Polandia, Kahitna, Mocca, Via Vallen, Pusakata, Endah Laras, Equinox, Salpriadi dan masih banyak lainnya.
Pagelaran Event musik tahunan yang digelar J-Entertainment dan disupport oleh Jade Indopratama
Discussion about this post