Malang Jazz Festival
  • HOME
  • NEWS
  • MJF 2016
  • MJF 2017
  • MJF 2018
  • VIDEO
  • ROAD TO
Home - Malang Jazz Festival
  • HOME
  • NEWS
  • MJF 2016
  • MJF 2017
  • MJF 2018
  • VIDEO
  • ROAD TO
No Result
View All Result
Home - Malang Jazz Festival
No Result
View All Result

Edward Kennedy “Duke” Ellington sang peracik blues, swing dan musik klasik – WartaJazz.com | Indonesian Jazz News

Warta JazzbyWarta Jazz
1 month ago
0
Duke Ellington

Edward Kennedy “duke” Ellington Sang Peracik Blues, Swing Dan Musik

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Komposer, pianis dan pemimpin band jazz Edward Kennedy “Duke” Ellington lahir di Washington, D.C., Amerika Serikat, 29 April 1899.

Mulai belajar piano pada usia 7 tahun. Ellington mempelajari permainan piano jenis ragtime di Washington, Philadelphia, dan Atlantic City. Ia mulai bermain di berbagai café dan club di sekitar Washington, dan sangat menikmati pekerjaan ini sehingga ia menolak beasiswa ke sekolah seni Pratt Institute in Brooklyn pada 1916 dan keluar dari Armstrong Manual Training School.

Dari 1917 sampai 1919, Ellington bekerja sebagai tukang cat di siang hari dan bermain jazz pada malam hari. Ia membentuk kelompok musik pertamanya, The Duke’s Serenaders. Band ini beranggotakan Otto Hardwick, Arthur Whetsel, Elmer Snowden, dan Sonny Greer.

Duke Ellington dikenal lewat karyanya yang inovatif dan kreatif dalam dunia musik jazz. Ia mengembangkan gaya bermusik yang unik dan menggabungkan berbagai elemen dari genre musik yang berbeda, termasuk blues, swing, dan musik klasik. Selain itu, ia juga dikenal sebagai seorang pemimpin orkestra yang sangat baik, dengan kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan musisi-musisi terbaik dalam band-nya.

 

Ellington menikahi Edna Thompson pada 2 Juli 1918 dalam usia 19 tahun. Pada 11 Maret 1919, Edna melahirkan Mercer Kennedy Ellington.

Karena inovasinya di orkestra, atau big band dan berkat kefasihan dan karismanya, Ellington pada umumnya dianggap telah meningkatkan persepsi jazz menjadi bentuk seni setara dengan genre musik tradisional lainnya. Reputasinya terus meningkat setelah ia meninggal, dan ia dianugerahi Hadiah Pulitzer spesial untuk musik pada tahun 1999.

Ia meraih Grammy Lifetime Achievement Award tahun 1966 lalu di tahun 1971, ia mendapatkan anugerah Honorary PhD dari institusi Berklee College of Music.

Pemerintah Prancis menghormatinya dengan penghargaan tertinggi mereka, Legion of Honor, sementara pemerintah Amerika Serikat memberikan penghargaan sipil tertinggi, Presidential Medal of Freedom.

Ia tampil untuk kerajaan dan rakyat biasa dan pada akhir karirnya selama 50 tahun, ia telah melakukan lebih dari 20.000 pertunjukan di seluruh dunia sehingga popularitas dan pengaruh musik jazz semakin meluas.

Duke Ellington mengerjakan beberapa kolaborasi antara lain dengan Ella Fitzgerald merekam beberapa album bersama pada tahun 1950-an, termasuk “Ella and Duke at the Cote D’Azur” dan “Ella and Duke at the Newport Jazz Festival.”

Lalu Duke Ellington dan Louis Armstrong merekam beberapa lagu bersama, termasuk “It Don’t Mean a Thing (If It Ain’t Got That Swing)” dan “Mood Indigo.”

Duke Ellington merekam album bersama John Coltrane pada tahun 1962 yang dikenal sebagai “Duke Ellington & John Coltrane.”

Billy Strayhorn adalah penulis lagu utama untuk Duke Ellington dan keduanya bekerja sama selama lebih dari 20 tahun. Beberapa lagu terkenal yang ditulis oleh Strayhorn untuk Ellington termasuk “Take the A Train” dan “Lush Life.”

Duke Ellington dan penyanyi gospel Mahalia Jackson merekam beberapa lagu bersama pada tahun 1958, termasuk “Black, Brown and Beige” dan “Come Sunday.”

Pada tahun 1962 ada dua kolaborasi “Duke Ellington Meets Coleman Hawkins” lalu bersama Max Roach dan Charles Mingus yang dikenal sebagai “Money Jungle.”

Beberapa komposisinya yang terkenal lainnya seperti “Alabamy Home”,”Black and Tan Fantasy”, “Creole Love Call”,”Do Nothing ‘Til You Hear From Me”,”East St. Louis Toodle-Oo”,”I’m Beginning To See The Light” dan “Solitude”.

Duke Ellington mengalami komplikasi kanker paru-paru dan pneumonia, ia meninggal di New York City, New York, Amerika Serikat, 24 Mei 1974 pada umur 75 tahun.

Diposting pertama kali 29 April 2018, diupdate 29 April 2023.

Source link

RelatedPosts

Ngejazz Rek! 2023 Jazz untuk HUT Kota Surabaya – WartaJazz.com | Indonesian Jazz News

Wallace Roney: Seorang Virtuoso Terompet Jazz – WartaJazz.com | Indonesian Jazz News

Kira Linn saksofonis dengan kosmos jazz luas – WartaJazz.com | Indonesian Jazz News

Wartajazz Logo 2020
Warta Jazz

Indonesian Jazz News & The an ecosystem of Jazz in Indonesia

Tags: beritajazzbluesdanDukeEdwardEllingtonIndonesianJ-EntertainmentJadeindopratamaJazzKennedyklasikmalang jazz festivalmalangjazzfestivalmalangjazzfestival2016malangjazzfestival2017malangjazzfestival2018MJFmusikmusikjazzNewsperaciksangswingwartajazzWartaJazzcom

Related Posts

Ngejazz Rek! 2023 Jazz untuk HUT Kota Surabaya - WartaJazz.com | Indonesian Jazz News
Warta Jazz

Ngejazz Rek! 2023 Jazz untuk HUT Kota Surabaya – WartaJazz.com | Indonesian Jazz News

Ngejazz Rek! 2023 merupakan sebuah persembahan festival kebudayaan urban terbaru dari Ngopibareng.id bersama dengan Ciputra World Surabaya dalam rangka...

byWarta Jazz
4 days ago
Wallace Roney: Seorang Virtuoso Terompet Jazz - WartaJazz.com | Indonesian Jazz News
Warta Jazz

Wallace Roney: Seorang Virtuoso Terompet Jazz – WartaJazz.com | Indonesian Jazz News

Wallace Roney adalah seorang pemain terompet jazz ternama yang meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam dunia musik. Lahir pada...

byWarta Jazz
4 days ago
Kira Linn saksofonis dengan kosmos jazz luas - WartaJazz.com | Indonesian Jazz News
Warta Jazz

Kira Linn saksofonis dengan kosmos jazz luas – WartaJazz.com | Indonesian Jazz News

Kira Linn adalah seorang pemain saksofon bariton, penyanyi, dan komposer asal Jerman. Sebagai pemimpin band dari formasi Linntett, dia...

byWarta Jazz
6 days ago
Mengungkap kejayaan dan keunikan Artie Shaw sang raja klarinet - WartaJazz.com | Indonesian Jazz News
Warta Jazz

Mengungkap kejayaan dan keunikan Artie Shaw sang raja klarinet – WartaJazz.com | Indonesian Jazz News

Sebagai seorang pemain klarinet, bandleader, dan komposer, Shaw menciptakan karya-karya yang ikonik dan memberikan warna baru dalam musik jazz....

byWarta Jazz
1 week ago

POPULAR POSTS

  • Mocca Sapa Penonton Malang Jazz Festival 2018

    Mocca Sapa Penonton Malang Jazz Festival 2018 Pakai Bahasa Jawa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sheila On 7 Hadirkan Nostalgia Lewat Lagu-Lagu Emasnya di ‘Malang Jazz Festival 2017’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bangun Ikon Di Malang, J-Entertainment Gelar Malang Jazz Festival 2016

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harmonisasi Jazz Di Malang: Sejarah, Komunitas Dan Festival

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Malang Jazz Festival 2018 Guncang Malang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Home – Malang Jazz Festival

Contact Us

© 2017 MJF All Right Reserved by 24Hour

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • MJF 2016
  • MJF 2017
  • MJF 2018
  • VIDEO
  • ROAD TO

© 2017 MJF All Right Reserved by 24Hour

  • https://c5.siar.us:8000/stream
  • e100 - Suara Surabaya
  • https://mfm.isowae.com:8443/studio.mp3
  • MFM 103 Radio